28 Jul 2017

Teruntuk Para Lelaki yang Meremehkan Wanita yang Berkata "Saya Berolahraga"

Cukup.

Jaga itu mulut.

Mikir dong.

Pertama, saya sadar saya seorang wanita dan kalian lelaki. Saya sadar betapa pentingnya otot bagi para lelaki. Maka dengan ini saya nyatakan tegas, bahwa jikapun saya berolahraga, saya tidak pernah memaksudkannya untuk menyinggung ego kalian soal megahnya otot para lelaki. Silakan pahat badan kalian sampai kelihatan otot-otot walaupun nggak lagi dipamerkan, saya nggak peduli. Otot kalian, urusan kalian. Dan saya nggak akan ngutik-utik "otot cowok harus begini"-lah, "otot cowok harus begitu"-lah. Saya cuma menegaskan: setiap kali saya bilang saya berolahraga, apapun jenis olahraganya, tujuan saya bukan untuk menyaingi kalian. "Saya berolahraga" jangan diterjemahkan jadi "saya bisa sekuat kalian" (saya tahu saya nggak akan pernah jadi sekuat apalagi lebih kuat dari kalian). Saya berolahraga itu untuk kepentingan saya sendiri. Badan saya, urusan saya. Nggak ada hubungannya sama badan kalian, apalagi otot kalian.

Kedua, saya cuma mau bilang kalau kodrat saya sebagai wanita nggak menempatkan saya di posisi spesial sampai-sampai saya bisa berbadan langsing singset tanpa olahraga. Artis-artis cantik yang kalian idolakan itu, yang badannya badan gitar itu, menurut kalian apa mereka cukup nyalon, makan, tidur, terus badannya bisa begitu tanpa olahraga? Pake logika mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan saja deh. Siapa yang disarankan untuk berolahraga rutin agar kesehatan dan kebugaran terjaga? Apa hanya kalian para lelaki? Sodorin ke saya deh buku teks yang nulis cuma lelaki yang boleh olahraga. (Biar saya bakar. 🔥)

Ketiga, sadar dong kalau fisik lelaki itu beda dengan wanita. Sadar juga dong kalau perbedaan itu nggak cuma di sisi besar-kecil, tinggi-pendek. Selain organ seksual, fisik lelaki dan wanita itu juga berbeda di susunan tulang dan massa otot. Makanya kalau menghitung BMI pasti ditanya kamu laki-laki atau perempuan, dan bukan untuk alasan iseng. Secara alamiah memang massa otot kalian para lelaki lebih gede daripada massa otot wanita. (Jadi kalau kalian rajin olahraga kardio plus nggenjot otot, ya kalian bisa saja bulky macam Ade Rai. Mau nggenjot otot pakai angkat bata, karung beras, atau barbel, itu pilihan dan urusan kalian.)

Nggak cuma di bagian pelvis saja lho ya bedanya.
Nah, perbedaan itulah yang juga membuat diet olahraga lelaki beda dengan wanita. Dietnya ini tidak hanya di gerakan tertentu yang boleh dan nggak boleh dilakukan, tapi juga di jenis olahraganya. Ada olahraga yang lebih disarankan untuk dilakukan wanita, walaupun tidak melarang laki-laki kalau ada yang mau berolahraga itu juga.

Keempat, kalau sudah tahu beda fisik laki-laki dan wanita, jangan kebablasan. Jangan seenak jidat memberikan jenis kelamin ke jenis olahraga. Angkat beban, cowok. Jogging, cowok. Naik gunung, cowok. Panjat tebing, cowok. Bela diri, cowok. Yoga, cewek. Pilates, cewek. Renang, cewek. Aerobik, cewek. Stop. STOP. STOP. Jenis olahraga apapun itu nggak ada jenis kelaminnya. Yang punya jenis kelamin itu makhluk hidup. Tumbuhan, hewan, dan manusia. Sudah. Angkat beban itu nggak cowok, nggak juga cewek. Yoga itu nggak cewek, nggak juga cowok.

Dan jangan dibablas-bablasin lagi sampai menghamili jenis olahraga tertentu. Cewek itu nggak olahraga cuma waktu lagi hamil. Sodorin deh ke saya buku pelajaran atau brosur yang kata per kata bilang kalau hanya cewek yang sedang hamil saja yang boleh olahraga. Biar saya bakar aja itu sumber informasi menyesatkan.

(Sebelum ngomong pilates itu olahraga khusus ibu hamil, kalian tahu nggak sih pilates itu apa?)

Tahu siapa ini? Gal Gadot. Wonder Woman idolamu. Dia punya otot, tahu.
Siapa ini? Ballerina cowok.
Kelima, sadar dong kalau salah satu susahnya jadi wanita itu ya harus terus menerus memuaskan mata kalian para suami atau calon suami. Nggak cuma soal skills rumah tangga, bahkan mulai dari badan sendiri. Kami olahraga itu juga buat kalian. Biar nikmat di mata. Adem di hati. Buat kalian, kami bela-belain bakar lemak, ngempesin perut, melebarkan pinggang, membohaykan bokong. Gimana caranya? Ya olahraga! Melakukan semua gerakan-gerakan yang disarankan para ahli untuk membentuk bagian-bagian tubuh tertentu biar jadi indah, kenceng, awet. Dan dilakukannya secara rutin, teratur. Tubuh kita ini adaptasi ke apapun aktivitas yang kita lakukan. Kalau kita olahraga cuma pas lagi hamil, nanti abis anaknya lahir terus berhenti, ya efek yang didapat dari olahraganya hilang. Buat melatih fleksibilitas saja ada aturan "do it, or lose it" (lakukan atau hilang). Jadi memang walaupun badan saya, urusan saya, ujung-ujungnya suami saya nanti juga bakal dapat getahnya kan.

Jadi, kalau ada wanita yang bilang mereka olahraga, inget lima poin tadi sebelum komentar.

Dunia ini nggak berputar demi kamu.

0 komentar:

Posting Komentar